Seringkali mendengar pasangan atau teman bahkan sanak keluarga yang mendengkur saat tidur dianggap mengganggu. Atau tanpa sadar kegiatan mendengkur ternyata dialami oleh diri sendiri, dengkuran terjadi ketika jaringan lunak di langit-langit mulut, anak tekak, dan tenggorokan menjadi rileks pada saat kita memasuki tidur yang lebih dalam lagi atau saat merasakan tidur pulas. Otot dan jaringan yang berada di dalam kondisi rileks inilah yang menyebabkan terganggunya proses aliran udara, sehingga menyebabkan dengkuran atau dapat disebut sebagai getaran. Makin sempit aliran udara, maka udara juga akan semakin sempit untuk melewati saluran pernapasan kondisi ini yang membuat suara dengkuran semakin kuat atau kencang.
Beberapa aktivitas saat mendengkur yang tanpa disadari selain suara dengkuran yang kencang adapun kegiatan berhenti bernapas sering dialami, maka dari itu seringkali terbangun dari tidur dikarenakan rasa cekik yang dialami pada saat tidur pulas. Menurut Penelitian Indian Journal of Community Medicine memberikan hasil dlansir pada OSA, jalan napas individu bisa mengalami penyumbatan total atau sebagian hal tersebut akan terjadi secara berulang saat tidur. Hal ini sangat berbahaya karena tidak dapat teridentifikasi bahkan oleh dokter sekalipun. Akibatnya, aliran udara pun terhambat dan menjadi penyebab mendengkur saat tidur. Saat terbangun akan ada sedikit batuk dan mulut akan terasa kering yang dialami akibat rasa cekikan tersebut. Tanpa disadari dengan mendengkur seringkali sulit untuk fokus mengerjakan sesuatu di hari itu dan walaupun tertidur dengan durasi yang panjang dimalam hari akan lebih mudah terasa ngantuk kembali di siang hari.
Mendengkur atau yang juga dikenal dengan istilah ngorok seringkali ternyata merupakan salah satu gangguan tidur. Mendengkur bisa menjadi salah satu dari ciri penyakit pernapasan atau penyakit lainnya yang cukup serius. Salah satunya adalah obesitas atau kelebihan berat badan. Berlebihnya berat badan terutama di area leher dapat menyebabkan udara terhambat dan terjadi dengkuran atau getaran pada saat tertidur. Maka dari itu disarankan untuk menjaga pola makan dan lebih giat dalam berolahraga.
Indikator Penyakit Mendengkur Yang Mengganggu Orang Lain
Lain hal nya salah satu ciri atau indikator penyakit saat mendengkur adalah masalah penyakit hidung dapat disebut sinusitis. Saluran udara atau hidung yang tersumbat nyatanya dapat membuat hambatan aliran udara. Selain itu, gangguan pada hidung bisa berupa hidung tersumbat atau polip. Ketika mulut tertutup dan hidung tersumbat, maka akan mengambil udara untuk bernafas dengan sangat kuat, sehingga dapat menimbulkan tekanan negatif dalam saluran aliran udara dan menyebabkan dengkuran.
Ternyata selain dari indikator sebuah penyakit, mendengkur berkaitan erat dengan usia. Semakin bertambahnya usia akan semakin sering mendengkur. Hal ini disebabkan karena otot saluran pernapasan semakin lama akan mengalami kendur, otot saluran pernapasan yang kendur akan lebih rentan bergetar ketika dilalui oleh aliran udara. Akibatnya, lebih rentan untuk menghasilkan suara dengkuran. Bukan hanya usia kendurnya saluran pernapasan dapat diakibatkan karena mengkonsumsi alkohol dan juga rokok secara berlebihan, rokok juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Dengan meningkatnya lendir yang diakibatkan iritasi akan menambah penyempitan pada saluran pernapasan.
Terapi dan operasi menjadi solusi. Terapi yang dilakukan dengan menggunakan media seperti CPAP (Continuous Airway Pressure), BPAP (Bilevel Positive Airway Pressure), dan MAD (Mandibular Advancement Device). Dokter akan mengidentifikasi terlebih dahulu mengenai tingkatan atau keparahan. Atau jalan yang harus ditempuh adalah tindakan operasi dengan beberapa pilihan prosedur ablasi radiofrekuensi, operasi reposisi rahang, stimulasi saraf, dan trakeostomi.
You must be logged in to post a comment Login